Pages

Thursday, October 11, 2012

Molting: Ciri-ciri Molting


   Molting adalah fase pergantian kulit dalam rangka pertumbuhan. Peristiwa ini terjadi dimana kelomang melepas kulit bagian terluar (exoskeleton) dan kemudian, menunggu sampai kulit barunya menjadi keras seperti semula. 
Sambil menunggu kulitnya mengeras, kelomang akan memakan sebagian dari eksoskeleton lamanya untuk mengembalikan kalsium dan zat-zat lainnya untuk mendukung pertumbuhan  dan perkembangan kulit barunya.

Sebenarnya apa sih ciri-ciri kelomang yang hendak molting? 
Nah kita akan bahas kali ini


1. Ada warna ke abu-abuan pada mata.
















Warna ke abu-abuan menandakan kelomang akan molting. Warna tersebut merupakan kulit lama dari mata yang sudah tua.

2. Muncul calon kaki atau capit baru setelah putus




Tanda panah pada gambar di atas menunjukkan calon kaki baru setelah putus. Jika masih seukuran seperti pada gambar, calon kaki masih terlalu kecil untuk sang kelomang mengalami molting. 

Jika ukuran calon kaki sudah semakin besar, maka kelomang dengan sendirinya akan mengasingkan diri ke tempat yang aman dan memulai proses moltingnya.


3. Kelomang mulai tidak aktif

Kelomang yang tidak aktif dapat dilihat dari kurang aktifnya antenna, jarang keluar untuk makan, dan menghabiskan banyak waktunya bersembunyi.

Berikut penjelasan bab ini.
Semoga berguna...



 

Wednesday, October 10, 2012

Membuat Crabitat: Media Crabitat part 2

Pada bab sebelumnya sudah dijelaskan tentang media crabitat menggunakan pasir pantai. Sekarang, akan dijelaskan penggunaan media dengan campuran tanah.

Campuran tanah yang saya maksud adalah campuran cocopeat atau serbuk kelapa, sekam bakar, tanah, dan humus. Ide tersebut saya dapat ketika saya berlibur ke salah satu Pulau Seribu dimana pada pulau terdapat sisi yang mengandung tanah. Pada sisi tersebut juga terdapat banyak buah pinus dan ketapang yang telah mengering, dedaunan, dan ranting-ranting kayu. 

Cara membuatnya sangat mudah. Berikut caranya:
1. Sediakan  pasir bangunan yang halus, cocopeat, sekam bakar, dan tanah humus (kasar/ halus), tulang sotong yang dihaluskan (optional)
2. Campurkan dengan perbandingan 1:2:2:1
3. Taburkan tulang sotong yang sudah dihancurkan
4. Letakkan di crabitat

Tips:
Jaga kelembapan crabitat terutama saat musim kemarau dengan menyemprot air (tawar atau asin atau laut) secara merata dan tidak berlebihan. Saat musim hujan, sebaiknya jangan karena kondisi lingkungan sudah lembap. Jangan lupa menutup crabitat jika crabitat diletakkan di luar rumah!!!