Pages

Monday, December 3, 2012

Molting: Kesalahan-Kesalahan Pemilik Saat Kelomang Sedang Molting

Semua kelomang memerlukan proses molting untuk terus tumbuh. 
Karena kita memelihara mereka, maka kita sendiri juga harus terlibat demi menyukseskan molting mereka. Namun kita sering melakukan kesalahan dan kelalaian dalam menyukseskan molting mereka.
Mari kita pelan2 mengoreksi kesalahan kita....

1.Pemula biasanya panik melihat kelomang sudah berada diluar cangkang dan mengira dia sudah mati. Pemilik melihat sisa itu dan mencium bau kapur (seperti bau kalsium). Dilema, sang pemilik akhirnya mengecek cangkang dan mencium bau yang sama. Ternyata ada sosok tubuh di dalam sana. Pemilik menyangka bahwa kelomang yang didalam cangkang telah memangsa kelomang yang ia cari.


Pemikiran pemula 
Faktanya, Kelomang yang dikira memangsa adalah kelomang yang sebenarnya dicari. Sosok tubuh yang berada di luar cangkang (tanpa abdomen) itu adalah sisa hasil molting atau eksoskeleton lama kelomang itu.
Fakta



2. Kali ini, hamp ir mirip dengan kesalahan nomor 1. Dia sudah tahu kelomang ini molting, namun, karena keingintahuannya dan kelomang tampak tak bergerak dan berbau kalsium sehingga pemilik menyentuh tubuh kelomang dengan tangan, menarik2 karena keingintahuannya dan pemilik juga ingin tahu apakah dia mati atau masih hidup.

FAKTA: Menarik kelomang saat molting dapat menyebabkan stress. Stress pada kelomang molting dapat menyebabkan kematian. Kelomang sebaiknya dibiarkan saja.


3. Lupa menggaris kapur ajaib pada sekeliling tempat molting. Bahaya tuh... Kelomang yang molting akan mengeluarkan bau yang dapat mengundang semut2 untuk menyerubungi dia. Contoh: pengalaman akuarium saya diserang semut akibat lupa menggaris kapur. Ternyata strawberry saya yang sedang pemulihan setelah molting itu paling banyak diserang semut. Akhirnya, tewas setelah beberapa hari.

Crabitat harus selalu digaris kapur ajaib


FAKTA: Semut sangat suka mencari makan di crabitat. Semut dalam jumlah banyak bahkan bisa memangsa kelomang yang sedang dalam masa pemulihan molting. Lebih parah lagi, kelomang bisa membuat sarang juga.


4. Kita kurang tahu tanda2 apa yang akan muncul jika kelomang mau molting karena kurangnya pengalaman. Jadinya, banyak kelomang yang mati karena kurangnya persiapan dari sang pemilik. Kelomang biasanya molting mendekati bulan penghujan, mulai dari desember sampai februari. Mengapa? karena menurut saya, saat musim hujan, kelembapan udara semakin tinggi. Hal itu memudahkan kelomang untuk memisahkan kulit yang lama dengan yang baru serta menghindarkan dari dehidrasi yang berlebihan.

FAKTA: Kelomang selama proses molting tidak akan makan dan minum. Mereka biasanya keluar setelah merasa eksoskeletonnya cukup kuat.

Namun di beberapa kasus, kelomang seperti jenis C.violascens ukuran large bisa molting di bulan Juni, Juli bahkan dalam setahun C violascens dapat molting 2 kali. ( Ket: Semakin besar ukuran kelomang, maka semakin lama waktu yang diperlukan untuk proses molting keseluruhan ).

Semoga dengan ini, khususnya untuk pemula dapat menghadapi masa2 kelomang peliharaannya molting dengan aman dan lancar...